Suhu Panas Ekstrim di Arab Saudi, Jamaah Harap Berhati-hati
Suhu panas ekstrim terjadi di beberapa wilayah, termasuk di sekitar Masjidil Haram. Suhunya mencapai 51,8 derajat Celcius ditempat yang paling teduh. Hal ini juga merupakan suhu tertinggi yang pernah tercatat selama musim haji.
Kondisi panas ini berakibat fatal bagi para jemaah haji. Hingga 17 Juni 2024, tercatat 550 jemaah haji yang meninggal dunia, dengan jumlah terbanyak berasal dari Mesir, yaitu 323 orang. 144 jemaah haji asal Indonesia juga dilaporkan meninggal dunia akibat teriknya cuaca di tanah suci.
Selain itu, 11 jemaah haji asal Iran meninggal dan 24 orang lainnya dirawat di rumah sakit. Cuaca panas ini juga menjadi ujian berat bagi tenaga kesehatan Arab Saudi, yang harus menangani lebih dari 2.700 jemaah haji dari berbagai negara yang mengalami kelelahan akibat cuaca panas dan dehidrasi.
Upaya Penanganan dan Pencegahan Terkait Suhu Panas Ekstrim
Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan berbagai upaya untuk membantu jemaah haji yang terdampak cuaca panas ini dengan cara :
- Membagikan payung dan kipas angin kepada jemaah haji.
- Mendirikan tenda-tenda pendingin di berbagai lokasi strategis.
- Memperbanyak petugas medis dan ambulans di sekitar tempat-tempat suci.
- Memberikan edukasi kepada jemaah haji tentang cara menghindari dehidrasi dan heatstroke.
Selalu Waspada
Tips agar terhindar dari penyakit saat cuaca panas di Arab Saudi :
- Minum air putih yang banyak, meskipun tidak merasa haus.
- Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang.
- Menghindari aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari.
- Segera mencari tempat teduh jika merasa pusing, lemas, atau mual.
- Segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala heatstroke.
Musim haji 2024 menjadi ujian besar bagi jemaah haji dan otoritas Arab Saudi. Kesigapan pemerintah Arab Saudi harusnya dapat meminimalisir jumlah korban.
Meningkatnya Jumlah Kematian Jemaah Haji dari Indonesia
Kematian 144 jemaah haji asal Indonesia menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk mengetahui penyebab pasti kematian para jemaah haji tersebut.
Musim haji tahun ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bahaya yang dapat terjadi selama musim haji, terutama cuaca ekstrem yang dapat berakibat fatal.
Tenaga Kesehatan Arab Saudi Bekerja Keras Menangani Jemaah Haji yang Sakit
Tenaga kesehatan Arab Saudi bekerja keras untuk menangani lebih dari 2.700 jemaah haji dari berbagai negara yang mengalami kelelahan akibat cuaca panas dan dehidrasi. Mereka bekerja siang malam di tenda-tenda medis dan rumah sakit, memberikan pertolongan pertama dan perawatan intensif kepada para jemaah haji yang sakit.
Tenaga medis pemerintah Arab Saudi adalah pahlawan yang berada di garis depan dalam membantu jemaah haji yang terdampak cuaca panas ekstrem selama musim haji tahun ini.