Jakarta, 21 Juni 2024 – Daun kratom sedang menjadi topik hangat di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri mempertimbangkan untuk melegalkan penjualan kratom, karena mereka mengenali berbagai khasiatnya meskipun juga memperhatikan efek samping yang perlu diwaspadai.
Khasiat Daun Kratom sebagai Pereda Nyeri
Daun kratom, yang berasal dari pohon Mitragyna speciosa, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara. Salah satu khasiat utama tumbuhan ini adalah sebagai pereda nyeri. Zat aktif dalam daun kratom, mitragynine, bekerja dengan cara menstimulasi reseptor opioid di otak, sehingga membantu mengurangi rasa sakit.
Menurut Dr. Indra Susanto, seorang pakar herbal, “Daun ini dapat menjadi alternatif alami untuk obat pereda nyeri konvensional, terutama bagi mereka yang menderita sakit kronis.” Selain itu, diketahui memiliki efek menenangkan dan meningkatkan energi pada dosis yang berbeda.
Efek Negatif Seperti Halusinasi dan Kerusakan Hati
Namun, penggunaan daun kratom selalu menimbulkan kontroversi. “Penggunaan kratom yang berlebihan sering menyebabkan halusinasi dan gangguan mental lainnya,” jelas Dr. Rina Wulandari, seorang psikiater terkemuka.
Lebih mengkhawatirkan lagi, konsumsi kratom dalam jangka panjang dapat merusak fungsi hati. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kratom secara terus-menerus dapat mengakibatkan hepatotoksisitas, atau kerusakan hati akibat zat kimia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan tumbuhan ini dengan bijak dan di bawah pengawasan medis.
Usaha Legalisasi Daun Kratom oleh Presiden Jokowi
Melihat potensi manfaat dan risiko daun kratom, Presiden Jokowi memimpin diskusi untuk membahas legalisasi penjualannya di Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung kemarin, Jokowi berdiskusi dengan Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Jokowi menekankan perlunya mempertimbangkan legalisasi kratom secara matang, dengan memperhatikan aspek kesehatan, ekonomi, dan regulasi yang ketat. Mereka juga membahas potensi ekspor besar-besaran yang dapat meningkatkan perekonomian negara, sambil memberikan perlindungan terhadap konsumen domestik.
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius terhadap berbagai khasiat dan efek sampingnya. Mereka berharap langkah legalisasi ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, sambil meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul. Pengawasan ketat dan regulasi yang jelas akan mereka tetapkan sebagai kunci suksesnya legalisasi di Indonesia.