Penurunan Populasi Thailand
Thailand adalah negara di Asia Tenggara yang saat ini menghadapi penurunan populasi signifikan. Faktanya, Thailand menjadi negara kedua setelah Singapura yang mengalami fenomena ini. Dengan tingkat kesuburan hanya 1,08 kelahiran per tahun, Thailand memiliki tingkat kelahiran terendah kedua di kawasan ini. Sebagai perbandingan, Singapura mencatat 0,97 kelahiran per tahun.
Tingkat Kesuburan yang Rendah
Menurut survei dari National Institute of Development Administration pada bulan September 2023, sekitar 44% responden menyatakan keengganan untuk memiliki anak. Alasan utama yang diungkapkan oleh kelompok ini melibatkan berbagai faktor, termasuk tingginya biaya mengurus anak, kebutuhan anak yang semakin kompleks, serta kekhawatiran terhadap kondisi masyarakat yang kurang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
Alasan Penurunan Populasi: Cukup Kompleks
Sebagian besar responden menyebutkan bahwa biaya untuk membesarkan anak semakin tinggi dari waktu ke waktu. Selain itu, mereka merasa khawatir dengan kondisi masyarakat yang tidak ramah terhadap anak-anak. Mereka mencakup lingkungan sosial, pendidikan, dan perlindungan anak yang kurang memadai. Lebih dari itu, beberapa individu tidak ingin terbebani oleh tanggung jawab mengurus anak, sehingga mereka memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali.
Berita Terkait:
Darurat Demografi, Presiden Korea Selatan …Selengkapnya
Alternatif Mengurus Binatang Peliharaan
Menariknya, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa beberapa responden merasa lebih bahagia mengurus binatang peliharaan daripada anak. Orang mungkin beranggapan bahwa binatang peliharaan membutuhkan perawatan yang lebih sederhana dan tidak memerlukan investasi emosional serta finansial sebesar anak manusia. Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah Thailand tidak memberikan dukungan yang memadai dalam hal mempermudah akses dan fasilitas bagi anak-anak, sehingga menambah ketidakmauan masyarakat untuk memiliki anak.
Upaya Pemerintah Dalam Menangani Penurunan Populasi
Pemerintah Thailand menghadapi tantangan ini dengan memberikan subsidi kepada masyarakat dalam bentuk tunjangan hari tua. Mereka menyediakan tunjangan sekitar 78 miliar Baht atau setara dengan 35 triliun Rupiah. Mereka mulai membagikan tunjangan untuk lansia dari 1.000 Baht atau sekitar 450 ribu Rupiah. Langkah ini diharapkan bisa memberikan jaminan sosial bagi lansia yang tidak memiliki anak untuk merawat mereka di masa tua.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Penurunan populasi ini tentu memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi Thailand. Dengan semakin berkurangnya jumlah penduduk muda, negara ini mungkin akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan sosial. Di masa depan, pemerintah perlu terus mengembangkan kebijakan yang mendukung keluarga dan anak-anak, serta memberikan insentif yang dapat mendorong peningkatan angka kelahiran.
Kesimpulan
Fenomena penurunan populasi di Thailand merupakan isu yang kompleks dan memerlukan perhatian serius. Faktor ekonomi, sosial, dan kebijakan pemerintah semuanya berperan dalam membentuk keputusan individu mengenai memiliki anak. Dengan upaya yang tepat, Thailand dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi keluarga dan anak-anak.