
lacocinadeauro.com – Polusi Debu Tol HBR, Pengguna Jalan RE Martadinata Terganggu. Jalanan yang seharusnya menjadi akses nyaman kini berubah menjadi mimpi buruk bagi pengguna jalan RE Martadinata. Debu tebal dari proyek Tol HBR beterbangan ke segala arah, membuat pengendara dan pejalan kaki kewalahan. Mata perih, napas tersendat, dan kendaraan yang terus-menerus tertutup debu menjadi pemandangan sehari-hari. Masalah ini bukan sekadar gangguan biasa, tapi sudah sampai pada titik yang mengkhawatirkan.
Debu Dimana-Mana, Siapa yang Bisa Tenang
Setiap hari, pengguna jalan harus menghadapi debu yang mengganggu pandangan dan membuat napas terasa berat. Saat kendaraan melintas, butiran debu halus langsung terangkat ke udara, menciptakan kabut tipis yang bikin siapa saja merasa tidak nyaman.
Parahnya, bukan cuma pengendara motor yang terkena dampaknya. Pejalan kaki, pedagang sekitar, hingga warga yang rumahnya berada di sepanjang jalan RE Martadinata ikut merasakan siksaan akibat debu dari proyek Tol HBR. Sapu-sapu halaman? Jangan harap bertahan bersih lebih dari beberapa menit!
Dampak Buruk yang Bikin Gusar
Debu bukan sekadar gangguan sepele. Efeknya lebih serius dari yang di bayangkan
-
Gangguan Pernafasan
Udara penuh debu bikin tenggorokan kering dan dada terasa sesak. Bagi yang punya riwayat asma atau alergi, kondisi ini jadi pemicu masalah kesehatan yang makin parah. -
Kendaraan Jadi Korban
Bayangkan motor atau mobil yang baru di cuci langsung berubah warna jadi abu-abu dalam hitungan menit. Filter udara kendaraan pun lebih cepat kotor, bikin performa mesin menurun. -
Visibilitas Menurun
Pandangan pengendara sering terganggu akibat kepulan debu yang mendadak muncul. Kondisi ini jelas meningkatkan risiko kecelakaan, apalagi saat jalanan ramai. -
Kenyamanan Warga Hilang
Pintu dan jendela rumah harus selalu tertutup rapat kalau tidak mau perabotan di penuhi debu. Bagi pedagang kaki lima, kondisi ini jadi tantangan berat karena barang dagangan bisa cepat kotor.
Pengguna Jalan Cuma Bisa Pasrah
Lantas, apakah pengguna jalan RE Martadinata hanya bisa mengelus dada? Tentu tidak! Banyak yang berharap ada tindakan nyata untuk mengurangi polusi debu dari proyek Tol HBR ini. Beberapa usulan yang sering muncul antara lain:
-
Penyiraman Rutin
Kalau jalanan di siram air secara berkala, setidaknya debu tidak akan terlalu beterbangan. Tapi kalau hanya sesekali? Ya percuma! -
Pemasangan Jaring Penghalang
Di banyak proyek konstruksi besar, jaring atau terpal sering di gunakan untuk menahan debu agar tidak menyebar ke area sekitar. Sayangnya, hal ini belum maksimal di lakukan di proyek ini. -
Pengawasan Lebih Ketat
Pihak berwenang seharusnya turun tangan dan memastikan bahwa kontraktor proyek benar-benar menjalankan langkah-langkah untuk mengurangi dampak debu. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban terus-menerus!
Kesimpulan
Debu dari proyek Tol HBR telah menjadi masalah serius bagi pengguna jalan RE Martadinata dan warga sekitar. Gangguan pernapasan, kendaraan kotor, hingga meningkatnya risiko kecelakaan adalah dampak nyata yang harus segera di atasi. Solusi sebenarnya sudah ada, hanya saja perlu komitmen kuat dari pihak terkait untuk benar-benar menjalankannya. Kalau di biarkan terus begini, sampai kapan masyarakat harus bertahan menghadapi debu setiap hari.