Columbus sebagai Pahlawan dalam Buku Sejarah
Christopher Columbus sering di sebut sebagai pahlawan yang menemukan benua Amerika. Buku-buku sejarah yang beredar mencatatnya sebagai penjelajah besar yang membuka jalan bagi dunia baru. Pada tahun 1492, Columbus memulai perjalanannya dari Spanyol dengan tiga kapal: Santa Maria, Pinta, dan Niña. Dengan dukungan dari Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol, Columbus berlayar melintasi Samudera Atlantik dengan tujuan menemukan rute baru ke Asia. Namun, yang di temukannya adalah dunia baru yang kemudian di kenal sebagai benua Amerika. Tapi, apa benar Colombus adalah seorang pahlawan?
Latar Belakang Columbus
Fakta-fakta Mengenai Columbus
Columbus sebagai Pelayan Raja dan Ratu Spanyol
Columbus merupakan seorang pelayar Italia yang mengabdi kepada Raja dan Ratu Spanyol. Dengan kesempatan yang diberikan, ia berlayar dengan tujuan menyebarkan agama Katolik, mencari rempah-rempah, dan mengumpulkan emas. Perjalanan ini bukan hanya di dorong oleh hasrat untuk menemukan dunia baru tetapi juga oleh ambisi politik dan ekonomi.
Agama sebagai Alat Politik Colombus
Columbus menggunakan agama sebagai alat politiknya. Jika ada yang tidak sesuai dengan keinginannya, maka orang tersebut di anggap melawan jalan Tuhan. Dengan demikian, Columbus dapat memanipulasi dan memaksakan kehendaknya dengan dalih agama.
Pembantaian Suku Taino Oleh Colombus Dan Rombongannya
Columbus adalah dalang di balik pembantaian Suku Taino di Kepulauan Karibia. Pada awal kedatangannya pada tahun 1492, penduduk suku Taino berkisar 8 juta jiwa. Namun, hanya dalam waktu empat tahun, Columbus berhasil mengurangi populasi suku Taino menjadi 3 juta jiwa. Angka ini terus menurun drastis, dan pada tahun 1504, populasi suku Taino hanya tersisa sekitar 100 ribu orang saja. Pembantaian ini menunjukkan sisi kelam dari ekspedisi Columbus yang sering di abaikan dalam buku sejarah.
Colombus Tidak Pernah Mencapai Benua Amerika
Bertentangan dengan kepercayaan umum, Columbus tidak pernah mencapai daratan utama benua Amerika. Ia hanya pernah singgah di kepulauan yang saat ini didiami oleh dua negara, yaitu Haiti dan Dominika. Meskipun demikian, namanya tetap di kaitkan dengan penemuan benua Amerika.
Kesimpulan
Christopher Columbus sering di puja sebagai penemu benua Amerika. Namun, sejarah mencatat sisi kelam dari ekspedisinya. Sebagai seorang yang mengabdi kepada Raja dan Ratu Spanyol, ia menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadi dalang pembantaian suku Taino. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meninjau kembali pandangan kita terhadap Columbus dan memahami seluruh aspek dari tindakan dan dampaknya.