Siapa Ilmuwan Kejam Shiro Ishii?
Shiro Ishii lahir pada 25 Juni 1892 di Chiyoda, Jepang. Ia adalah seorang ilmuwan medis dan perwira militer yang terkenal karena perannya dalam mengembangkan senjata biologis untuk militer Jepang selama Perang Dunia II. Ishii menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Kekaisaran Kyoto dan kemudian bergabung dengan militer. Ia naik pangkat dengan cepat, dan pada akhirnya diangkat sebagai Letnan Jenderal. Shiro Ishii memimpin Unit 731, sebuah unit rahasia dalam Tentara Kekaisaran Jepang yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan senjata biologis. Tapi Shiro Ishii terkenal sebagai ilmuwan kejam pada masa pengabdiannya.
Kenapa Shiro Ishii Dicap Ilmuwan Kejam
Shiro Ishii terkenal karena eksperimen-eksperimen biadab yang ia lakukan di bawah bendera Unit 731. Unit ini melakukan berbagai percobaan mengerikan terhadap manusia, termasuk infeksi paksa dengan penyakit seperti antraks, wabah, dan kolera. Subjek percobaannya sebagian besar adalah tahanan perang dan warga sipil dari Tiongkok, Korea, dan sekutu lainnya. Ishii menganggap manusia sebagai “material logam” yang bisa di gunakan dan di buang, tanpa memperhitungkan hak asasi manusia.
Eksperimen-eksperimen yang di lakukan melibatkan viviseks, yaitu pembedahan tanpa anestesi, pembekuan, dan percobaan gas beracun. Semua ini di lakukan untuk mengembangkan senjata biologis yang efektif serta memahami batas ketahanan tubuh manusia. Kekejaman ini tidak hanya menyebabkan kematian ribuan orang, tetapi juga menyebarkan penderitaan yang tak terbayangkan. Karena tindakan-tindakannya yang kejam, Ishii sering disebut sebagai salah satu ilmuwan paling tidak manusiawi dalam sejarah.
Akhir Karir dan Akhir Hidup Shiro Ishii Sang Ilmuwan Kejam
Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Shiro Ishii dan anggota Unit 731 lainnya di tangkap oleh pasukan Sekutu. Namun, Ishii tidak pernah di adili atas kejahatannya. Pemerintah Amerika Serikat menawarkan kekebalan hukum kepada Ishii dan rekan-rekannya sebagai imbalan atas data penelitian mereka tentang senjata biologis. Oleh karena itu, Ishii bebas dari tuntutan hukum dan menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang di Jepang.
Shiro Ishii meninggal pada 9 Oktober 1959 karena kanker tenggorokan. Meskipun ia tidak pernah menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya, nama Ishii tetap tercatat dalam sejarah sebagai simbol kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pernah Difilmkan dalam Film “Unit 731: Did Emperor Hirohito Know?”
Kisah Shiro Ishii dan Unit 731 di abadikan dalam beberapa karya fiksi dan dokumenter. Salah satunya adalah film “Unit 731: Did Emperor Hirohito Know?” Film ini menggambarkan kekejaman eksperimen-eksperimen yang di lakukan oleh Unit 731 dan menyoroti pertanyaan penting tentang seberapa banyak yang di ketahui oleh Kaisar Hirohito mengenai aktivitas unit ini. Film ini mengangkat isu-isu moral dan etika yang di abaikan selama masa perang, serta menggugah penonton untuk merenungkan dampak dari eksperimen kejam yang di lakukan oleh Ishii dan timnya.
Dengan demikian, Shiro Ishii tetap menjadi tokoh kontroversial dalam sejarah, yang di ingat bukan hanya karena kontribusinya pada ilmu pengetahuan tetapi juga karena kekejaman luar biasa yang ia lakukan atas nama penelitian. Melalui film dan dokumenter, dunia terus di ingatkan akan pentingnya menjaga etika dan kemanusiaan dalam segala bentuk penelitian ilmiah.