Kerusuhan Lagi, Momen Suram dalam Kemenangan Persib Bandung
Pada malam hari tadi, 23 September 2024, laga lanjutan pekan ke-6 Liga 1 Indonesia mempertemukan dua raksasa sepak bola Tanah Air, Persib Bandung dan Persija Jakarta, di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Persib Bandung yang mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0. Namun, momen bahagia itu ternoda oleh kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan. Berikut penjelasan dari terjadinya kerusuhan lagi pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta yang terjadi di Bandung.
Kronologi Kerusuhan
Kerusuhan ini diawali oleh insiden yang terjadi pada laga sebelumnya, yakni pada 15 September 2024, saat Persib Bandung menghadapi Port FC dalam AFC Champions League. Di pertandingan tersebut, terjadi tindakan pelecehan verbal oleh seorang steward terhadap Bobotoh perempuan. Insiden ini meninggalkan luka di hati para pendukung setia Persib, dan pada laga melawan Persija, Bobotoh merasa terprovokasi untuk melampiaskan kemarahan mereka.
Setelah peluit panjang dibunyikan, sejumlah oknum Bobotoh melempar flare ke arah lapangan, menandakan ketidakpuasan mereka. Situasi semakin memanas ketika sejumlah pendukung menyerbu ke arah lapangan dan menyerang para steward yang bertugas. Beberapa dari mereka bahkan melempari steward dengan kursi, menciptakan suasana yang sangat tidak kondusif.
Tindakan Keamanan dari Terjadinya Kerusuhan
Petugas keamanan yang berjaga tidak tinggal diam. Polisi dan TNI yang bertugas segera turun tangan untuk mengendalikan situasi yang semakin memburuk. Dengan tegas, mereka berhasil mengamankan beberapa provokator dan memukul mundur para oknum Bobotoh yang menyerang steward. Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengkonfirmasi bahwa kerusuhan tersebut terjadi di dalam stadion dan tidak meluas ke luar.
Lihat juga: Penemuan 7 Mayat Mengapung di Kali Bekasi
Refleksi atas Tragedi Kanjuruhan
Insiden ini mengingatkan kita akan tragedi Kanjuruhan yang masih menyisakan banyak pertanyaan dan ketidakpuasan di kalangan keluarga korban. Kasus tersebut hingga kini belum sepenuhnya terpecahkan, dan keadilan bagi para korban masih menjadi tuntutan yang kuat. Kita berharap bahwa keamanan dan kenyamanan dapat selalu terjaga di setiap pertandingan sepak bola di dalam negeri, agar insiden serupa tidak terulang kembali.
Kesimpulan
Kemenangan Persib Bandung seharusnya menjadi momen yang dirayakan, namun kerusuhan yang terjadi menggambarkan betapa rapuhnya situasi dalam dunia sepak bola Indonesia. Penting bagi semua pihak—panitia penyelenggara, aparat keamanan, dan para suporter—untuk berkolaborasi demi menciptakan atmosfer yang lebih aman dan kondusif. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk masa depan sepak bola Indonesia.