Zhang Zilong: Kisah Unik di Balik Brand Latiao Mala Prince
Zhang Zilong, anak muda asal China, baru-baru ini menjadi sorotan media setelah mengungkapkan kisah hidupnya yang penuh kejutan. Ayah Zhang adalah seorang pengusaha sukses yang membangun bisnis Latiao bermerk Latiao Mala Prince (Spicy Prince) saat Zhang lahir. Meskipun ayahnya memiliki bisnis yang sukses, Zhang menjalani kehidupan yang jauh dari kemewahan.
Kisah Kehidupan Sederhana Zhang Zilong
Dari kecil, Zhang sudah mengetahui bahwa ayahnya memiliki usaha Latiao. Namun, sang ayah selalu mengatakan bahwa mereka masih harus melunasi hutang keluarga yang digunakan untuk membangun bisnis tersebut. Ini membuat Zhang tumbuh menjadi anak yang mandiri dan pekerja keras.
Zhang menonjol sebagai anak yang cerdas dan berprestasi, serta menempuh pendidikan di institusi terbaik di Hunan. Dalam wawancara, Zhang mengungkapkan mimpinya yang sederhana: ia hanya ingin menjadi seorang karyawan dengan gaji CNY 6.000 (sekitar 13,5 juta rupiah) untuk membantu melunasi utang keluarganya.
Terungkapnya Jati Diri Sang Ayah
Jati diri sang ayah baru terungkap ketika keluarga mereka pindah ke villa mewah yang bernilai sekitar 10 juta CNY (22,6 miliar rupiah). Saat itu, Zhang baru menyadari bahwa ayahnya sebenarnya adalah pengusaha kaya. Meskipun demikian, Zhang tidak merasa kesal karena dibohongi oleh keluarganya, terutama sang ayah.
Sang ayah memiliki alasan kuat untuk menyembunyikan kekayaan mereka. Ia tidak ingin Zhang menjadi “fu er dai” atau generasi kedua yang kaya dan manja. Keinginan ayahnya adalah agar Zhang tetap rendah hati, pekerja keras, dan memahami nilai uang serta kerja keras.
Kesuksesan Brand Latiao Mala Prince
Brand usaha sang ayah, Latiao Mala Prince, merupakan produk Latiao yang paling terkenal di China. Bahkan di Indonesia, berbagai platform e-commerce menjual produk ini. Latiao Mala Prince diperkirakan meraup keuntungan sekitar 1,3 triliun rupiah setiap tahunnya, atau sekitar 600 juta CNY.
Kesimpulan
Kisah Zhang Zilong menunjukkan bagaimana orang tua dapat membentuk karakter seseorang melalui pendidikan dan nilai-nilai yang mereka ajarkan. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, Zhang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan rendah hati. Pengorbanan dan kebohongan kecil dari ayahnya ternyata memiliki tujuan mulia, yaitu menjadikan Zhang seseorang yang memahami arti kerja keras dan tidak terlena oleh kekayaan.
