Cap Tikus: Minuman Keras Asal Timur Indonesia

  • Budaya
  • Juni 21, 2024
  • 0 Comments

Sejarah Cap Tikus Asal Minahasa

Cap Tikus dalam Perjalanan Colombus

Minuman ini memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16. Antonio Pigafetta mendokumentasikan minuman ini dalam perjalanan Columbus. Pada tahun 1521, ketika kapal Columbus melewati Kepulauan Sangir Talaud, Raja Ternate menjamu mereka dengan arak yang dimasak, yang sekarang dikenal sebagai Cap Tikus.

Cap Tikus

Dalam Upacara Adat

Minuman Cap Tikus memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat Minahasa, terutama sebagai penghormatan kepada dewa pembuat rumah, Leluhur Tingkulendeng. Dalam tradisi ini, tuan rumah harus menyodorkan minuman ini kepada Tonaas (pimpinan adat upacara naik rumah) sambil menari dan menyanyikan lagu “tuasan e sopi e maka wale,” yang berarti “Tuangkanlah Cap Tikus wahai tuan rumah.”

Perubahan Nama dan Sejarah Modern

Pada awalnya, masyarakat Minahasa mengenal minuman tradisional ini dengan nama Sopi. Pada tahun 1829, para pemuda Minahasa yang mengikuti pendidikan militer mulai menggunakan nama Cap Tikus ketika mereka membawa minuman ini dalam botol biru dengan gambar buntut tikus. Pedagang-pedagang Cina di Benteng Amsterdam, Manado, kemudian menjual minuman ini.

Proses Pembuatan Sopi (Cap Tikus)

Masyarakat Minahasa membuat Cap Tikus melalui penyulingan pohon aren atau enau, yang mereka kenal sebagai seho. Berikut adalah proses penyulingannya:

  • Persiapan Nira: Petani mengetuk mayang pohon seho dengan lilang atau parang yang sangat tajam selama 3-4 hari untuk merangsang keluarnya air nira. Mereka memastikan nira yang digunakan asam, bukan manis.
  • Penyulingan Tradisional: Petani melakukan proses penyulingan di tungku yang disebut porno, menggunakan api dari kayu bakar. Mereka menggunakan drum besar sebagai wadah penyulingan. Petani membutuhkan waktu 1-2 jam untuk mengubah 6 galon nira (saguer) menjadi 1 galon produk jadi.
  • Kualitas Alkohol: Petani menyebut dua botol pertama hasil sulingan sebagai cakram. Cakram memiliki kadar alkohol 45% dan mereka anggap paling nikmat. Sulingan berikutnya hanya memiliki kadar alkohol sekitar 30%.

5. Produksi Modern dan Legalitas

Saat ini, para petani bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memproduksi minuman beralkohol ini sesuai dengan standar BPOM dan Bea Cukai. Tingkat keamanan dan kepercayaan konsumen dari berbagai daerah tentu menjadi tujuan utama.

6. Upaya Legalisasi oleh Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan aktif memperjuangkan legalisasi minuman tradisional ini sebagai produk khas Minahasa. Kesejahteraan dan peningkatan ekonomi para pengrajin adalah tujuan paling awal. Tidak ada lagi alasan lain selain memajukan daerah sendiri.

Dengan semua ini, jelas bahwa CT bukan hanya sekedar minuman beralkohol, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Minahasa yang kaya akan tradisi dan sejarah.

 

READ  Batu Persidangan: Bukti Keadilan Ditegakan Di Tanah Batak

Related Posts

Malam Minggu Seru di Kota Tua Jakarta, Belajar Sejarah Sambil Kulineran

Malam Mingguan Seru di Kota Tua Jakarta Malam minggu di Jakarta nggak harus mahal, lho! Kalau lagi cari vibes yang beda, Kota Tua Jakarta bisa jadi tempat yang asyik buat…

  • Budaya
  • Oktober 7, 2024
  • 170 views
Kiblat Utama Umat Katolik Dunia Ada di Vatikan

Sejarah dan Keberadaan Vatikan Vatikan, yang secara resmi dikenal sebagai Kota Vatikan, merupakan negara terkecil di dunia baik dari segi luas maupun jumlah penduduk. Berada di dalam wilayah kota Roma,…

You Missed

Maksimal Kemenangan Bet 400 Perak di Sword of Ares

  • By
  • Desember 4, 2024
  • 3 views
Maksimal Kemenangan Bet 400 Perak di Sword of Ares

Diduga Kasus Pencabulan Santri, Rumah Pemilik Ponpes Dirusak Warga

  • By
  • Desember 3, 2024
  • 25 views
Diduga Kasus Pencabulan Santri, Rumah Pemilik Ponpes Dirusak Warga

Scatter Hitam Dunia Slot Online, Dari Mitos Hingga Jadi Kenyataan

  • By
  • Desember 3, 2024
  • 25 views
Scatter Hitam Dunia Slot Online, Dari Mitos Hingga Jadi Kenyataan

Aksi Damai Free West Papua Ricuh di Yogyakarta

  • By
  • Desember 2, 2024
  • 35 views
Aksi Damai Free West Papua Ricuh di Yogyakarta

Jadwal Pengeluaran Togel Online Paling On Time RUBY8000

  • By
  • Desember 2, 2024
  • 24 views
Jadwal Pengeluaran Togel Online Paling On Time RUBY8000

Penusukan Keluarga Oleh Bocah 14 Tahun Bikin Geger

  • By
  • Desember 1, 2024
  • 30 views
Penusukan Keluarga Oleh Bocah 14 Tahun Bikin Geger